Vietnam adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. Negara yang kaya akan potensi, keindahan alam, warisan budaya sehingga keberagaman budaya terdiri dari 54 suku bangsa sekaligus kesenian tradisional. Di antaranya adalah pertunjukan wayang air, semacam pertunjukan kesenian tradisional Vietnam Utara yang sangat unik.
Pertunjukan tradisional ini terbentuk lebih dari 10 abad yang lalu, tepatnya tahun 1010 Masehi pada kerajaan Ly Thai To. Dan kali pertama muncul di Red River Delta, kawasan Vietnam Utara. Karena terletak dekat dengan sungai, sawah-sawah di sini sering terjadi banjir dan tingginya mencapai pinggang orang dewasa. Di antara keadaan yang sulit seperti itu, warga desa kemudian memainkan boneka di atas air untuk menghibur roh.
Wayang air diselenggarakan pada musim banjir merusak tanaman padi milik penduduk setempat. Mereka percaya bahwa banjir merupakan ulah roh, sehingga mereka harus mengalihkan perhatian roh itu agar tidak menimbulkan lebih banyak kerusakan. Dari itu, pertunjukan wayang air atau Múa rối nước dalam bahasa Vietnam terbentuk. Kemudian wayang air menyebar ke seluruh Vietnam sebagai kesenian rakyat yang bisa dinikmati berbagai usia. Seiring dengan waktu, kesenian ini diturunkan dari generasi ke generasi.
Ciri-ciri khas yang pertama dari pertunjukan ini yang berbeda dengan pertunjukan wayang biasa adalah menggunakan permukaan air sebagai panggung yang bentuknya seperti kolam dengan setinggi pinggang orang dewasa. Selain itu, ditambahi efek bermacam-macam seperti kabut buatan atau lampu dengan pencahayaan berkedip-kedip agar pertunjukannya terasa makin hidup. Di belakangnya ada layar bambu dan sekitarnya dihiaskan dengan panji-panji, kipas tangan yang berwarna-warni, payung kehormatan, diatas layar bambu itu ada atap melengkung yang bentuknya seperti rumah komunal, pagoda di Vietnam.
Boneka wayang air terbuat dari kayu dan dipernis sehingga tahan air. Kemudian dihiaskan dengan berbagai warna yang mencolok dan cerah. Ketinggiannya kira-kira 30 sampai 50cm. Ada boneka yang berbentuk nelayan, petani, binatang, perahu dan lain-lain tergantung cerita mereka mau menyampaikan. Kelihatannya biasanya segar, lucu dan sangat simbolis.
Ceritanya biasaya tentang cerita rakyat seperti dongeng, legenda; kehidupan sehari-hari warga desa di Vietnam seperti perkerjaan rumah atau di sawah, memancing ikan, memburu bebek atau ayam, tangkap katak atau tentang festival-festival seperti barongsai, gulat, tarung kerbau, tarik tambang dan lain-lain.
Pertunjukan wayang air Vietnam membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Itulah sebuah kombinasi antara seni pahat, musik, cahaya dan kelihaian dari para seniman. Wayang air diiring dengan lagu-lagu tradisional Vietnam atau Chèo yang dinyanyikan oleh para sinden. Lagu-lagu itu juga diiringkan dengan orkestra tradisional Vietnam yang dimainkan di sebelah kolam.
Wayang air itu dikendalikan oleh para dalang dibalik panggung yang tertutup layar bambu. Mereka merendam setengah badannya dalam air untuk mendalang boneka wayang dengan tongkat panjang, sehingga bonekanya dapat digerakan di atas permukaan air. Ketika pertunjukan telah selesai, biasanya dalang-dalng akan muncul dari belakang layar bambu untuk menerima tepuk tangan dari para penonton.
Wayang air sering diselanggarakan pada siang hari, tidak sama dengan wayang Indonesia sering diselanggarakan pada malam hari. Setiap pertunjukannya biasanya berlangsung selama 50 menit.
Wayang ada di banyak negara seluruh dunia, tetapi wayang air hanya di Vietnam. Jadi pertunjukan wayang air dianggap sebagai krearif yang spesial, kesenian tradisional milik bangsa Vietnam. Untuk menjaga nilai otenik dari kesenian ini, wayang air tidak ditampilkan dalam bahasa Inggris atau bahasa asing yang lain.
Dulu pertunjukan ini merupakan sebuah cara hiburan milik petani pada musim banjir atau tujuannya untuk pertanian. Sekarang wayang air diadakan secara rutin, tidak hanya di desa-desa petani tetapi juga di kota-kota besar atau dalam hari raya, hari Raya Imlek, festival tradisional dengan tujuan melestarikan kesenian lokal Vietnam tidak terhilang. Pertunjukan wayang air diadakan di desa-desa mungkin tidak terlihat se-profesional dan se-cemerlang yang di teater morden tetapi masih menghidupkan kembali kesenian dan kebudayaan Vietnam asli.
Pada tangal 27/12/2012, pertunjukan wayang air diakui sebagai warisan budaya non-benda tingkat nasional oleh Kementerian Budaya Olahraga dan Wisata Vietnam. Kementerian ini sedang menyiapkan materi untuk meminta UNESCO mengakui pertunjukan wayang air Vietnam sebagai warisan budaya non-benda manusia.