Kompleks candi My Son terletak di propinsi Quang Nam, jauhnya kira-kira 45 kilometer dari kota kuno Hoi An. Tempat ini merupakan obyek peninggalan agama yang megah dan paling tipikel dari rakyat etnis Champa dengan lebih 70 candi yang mengandung banyak lambang arsitektur dan ukiran tipikel untuk setiap periode sejarah dari Kerajaan Champa dulu.
Ini merupakan tempat untuk mengadakan acara pemujaan dari Kerajaan Champa dan kuburan para Raja Champa. Hampir semua proyek arsitektur dan karya ukiran di My Son, semuanya terpengaruh oleh agama Hindu. Candi-candi di My Son dibagi menjadi banyak gugus, struktur setiap gugus terdiri dari satu tempat ibadah utama (Kalan), disekitarnya yalah candi-candi kecil. Semua tempat ibadah utama memuja sepasang Linga atau lambang dewa Shiva, pelindung raja-raja Champa.
Situs peninggalan sejarah My Son merupakan kompleks arsitektur unik yang terletak di sebuah lembah, dikelilingi oleh hutan dan gunung-gemunung. Tempat ini terhimpun semua arsitektur seni candi Champa yang masih ada di daerah Vietnam Tengah. Tidak megah seperti Angkor Wat (Kamboja), Pagan (Myanmar), Borobudur (Indonesia), tetapi My Son tetap punya posisi penting dalam kesenian Asia Tenggara dengan nilai-nilai seni agama yang khas dari etnis Champa.
My Son adalah daerah suci agama Hindu dari negara kerajaan Champa, tempat yang sekarang ada lebih dari 70 bangunan arsitektur yang dibangun dengan batu bata dan genting dari abad ke-VII sampai abad ke-XIII.
Salah satu diantara ciri-ciri paling khas dalam arsitektur Candi Champa adalah relief-relief di dinding Candi dan batu bata Candi. Orang Champa telah menggunakan ramuan tipis untuk membangun Candi dan para artisan mengukir langsung motif-motif secara teliti dan halus. Hal ini membuat wisatawan menyaksikan hal-hal yang spektakular dari bangunan-bangunan ini.
Bekas dari 30 candi yang masih menyisa di Situs Peninggalan Sejarah My Son yang dibangun secara berturut-turut dari abad ke-IV sampai VIII telah menciptakan satu museum arsitektur dan ukiran di udara luar yang tak ternilaikan harganya tentang kebudayaan Champa. Seni bangunan, ukiran dan fikiran orang Champa, tentang angkasa luar, para Dewa dan manusia telah memberikan kepada kompleks Candi ini satu keindahan misterius yang tak ada duanya di Asia Tenggara.
Hal yang misterius di kompleks Candi Champa My Son ialah seni ukiran di batu bata sangat halus. Ketika mengalami waktu panjang, kompleks Candi Champa My Son menderita kerusakan berat akibat perang dan bencana alam. Tetapi semua yang menyisa di Situs Peninggalan Sejarah My Son memanifestasikan keindahan yang misterius, menyerap kedatangan banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Hal yang istimewa tentang kompleks candi My Son adalah batu bata yang tidak terhidrasi. Karena alasan itu, Candi My Son masih mempertahankan warnanya, keindahannya dan tidak bisa tertutup oleh lumut hijau hingga saat ini.
Ketika Anda datang ke tempat ini, Anda akan melihat batu-bata yang merah dan tua, di sampingnya adalah batu bata ditutupi dengan lumut hijau. Batu bata merah yang indah adalah batu bata yang dibangun oleh orang Cham, sedangkan batu bata berwarna lumut adalah batu bata orang Vietnam yang dipulihkan. Ini telah menciptakan nilai untuk kompleks Candi MySon, sejauh ini generasi orang Vietnam sekarang belum bisa belajar cara membangun Candi My Son. Akhirnya, pada tahun 1999, My Son telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
You must be logged in to post a comment.